Meriah dan Penuh Kreativitas: Milad dan Sentarsik Prodi PGMI 2024

Pontianak – Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) sukses menggelar acara Milad dan Sentarsik 2024 dengan tema “Menghasilkan Karakter Calon Pendidik yang Terampil, Kreatif, Inovatif, Berkualitas, dan Ulung”. Kegiatan yang diadakan pada Sabtu, 23 November 2024, ini berlangsung meriah dan penuh semangat di Auditorium Abdul Rani IAIN Pontianak, menampilkan berbagai talenta mahasiswa.

Sebanyak 13 tim perkusi membuka acara dengan suguhan musik energik yang memukau. Penampilan mereka mengombinasikan alat-alat yang terbuat dari barang bekas dan perabotan rumah tangga, menciptakan harmoni unik yang menghidupkan suasana. “Perkusi ini adalah bentuk ekspresi seni yang mengajarkan kekompakan dan kreativitas, dua hal penting bagi calon pendidik,” ujar Ketua Panitia, Akhmad Zaini, dalam sambutannya.

Selain itu, 10 vocal group tampil dengan lagu-lagu bertema religi dan Inggris. Hal ini dimaksudkan agar mahasiswa PGMI selain piawai dalam bernyanyi, juga terampil dalam berbahasa Arab dan Inggris secara implisit. Suara merdu serta harmonisasi yang apik dari para peserta tidak hanya menghibur, tetapi juga menginspirasi para penonton untuk terus mengembangkan potensi diri.

Kreativitas semakin terpancar dalam 5 pertunjukan drama musikal yang menceritakan kembali Legenda atau Cerita Rakyat yang ada di Kalimantan Barat. Setiap tim menyajikan kisah yang kaya akan pesan moral dan nilai budaya, seperti legenda Asal Mula Burung Ruai dan Legenda Batu Menangis dan lain-lain. Dengan kostum tradisional yang memikat, tarian dinamis, dan dialog penuh penghayatan, para mahasiswa mampu menghidupkan kembali warisan budaya daerah. “Pertunjukan ini sangat mengedukasi, sekaligus mengajarkan kecintaan pada budaya lokal kepada generasi muda,” kata salah satu juri, Drs. Eno bin Sanusi, M.Pd.I.

Tak kalah menarik, 7 pendongeng menyajikan beragam cerita rakyat dari berbagai daerah di Nusantara. salah satunya legenda bukit kelam dari daerah Sintang, Kalimantan Barat. setiap dongeng disampaikan dengan gaya interaktif yang penuh semangat. “Pendongeng hari ini menunjukkan bagaimana cerita rakyat bisa menjadi sarana edukasi yang menarik sekaligus menyenangkan,” kata salah satu peserta, Ahmad Joni Musthofa.

Melalui Sentarsik 2024, Prodi PGMI berhasil mengintegrasikan seni, budaya, dan pendidikan dalam sebuah rangkaian acara yang inspiratif. Ketua Prodi PGMI, Ibu Kartini, M.Ag, dalam pidato penutupnya menyampaikan harapannya agar kegiatan ini menjadi sarana bagi mahasiswa untuk terus mengasah keterampilan dan kreativitas. “Kami yakin mahasiswa PGMI akan menjadi pendidik ulung yang tidak hanya terampil, tetapi juga mampu melestarikan budaya dan nilai-nilai kearifan lokal,” pungkasnya.

Oleh: Vidya Setyaningrum dan Akhmad Zaini

Editor: Roikhatul Janah