Pontianak, 27 September 2024 – Dalam upaya meningkatkan kompetensi pendidik dalam bidang teknologi pendidikan, Universitas Tanjungpura Pontianak menyelenggarakan kegiatan bergengsi bertajuk “The Indonesia STEM-Coding Education Hybrid Coaching Workshop” pada 27 September 2024. Acara ini menghadirkan para dosen, peneliti, dan praktisi pendidikan dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia dengan tujuan memperkuat pemahaman serta keterampilan dalam implementasi STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics) berbasis coding di dunia pendidikan.
Salah satu peserta aktif dalam kegiatan ini adalah Saumi Setyaningrum, M.Si (NIP. 197711232003122002), dosen sekaligus Sekretaris Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Pontianak. Atas keikutsertaannya, beliau mendapatkan sertifikat resmi dengan nomor: 007/Artec-id/IX/2024.
Workshop ini dirancang untuk memperkuat penguasaan dosen dalam mengintegrasikan konsep STEM dengan keterampilan coding, yang kini menjadi kebutuhan mendesak dalam pendidikan abad ke-21. Fokus kegiatan meliputi: Penerapan coding dalam pembelajaran berbasis STEM. Inovasi pembelajaran digital yang interaktif dan aplikatif. Strategi pengajaran computational thinking bagi siswa sekolah dasar hingga menengah. Pelatihan langsung dengan menggunakan perangkat lunak pendukung coding education. Dengan pendekatan hybrid coaching, kegiatan ini menggabungkan pembelajaran tatap muka dan daring, sehingga peserta dapat mengikuti sesi pelatihan secara fleksibel namun tetap interaktif.
Sebagai seorang akademisi yang aktif mengembangkan inovasi pembelajaran, keikutsertaan Saumi Setyaningrum dalam workshop ini menjadi bentuk komitmen nyata dalam mendukung peningkatan kualitas pembelajaran berbasis teknologi. Melalui kegiatan ini, beliau mendapatkan pengalaman langsung mengenai cara mengintegrasikan STEM dan coding ke dalam desain pembelajaran yang efektif, khususnya untuk pendidikan dasar di madrasah ibtidaiyah. Dengan bekal tersebut, Saumi diharapkan mampu mentransfer pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh kepada mahasiswa calon guru di Prodi PGMI IAIN Pontianak, sekaligus memperkaya kurikulum berbasis edutech.
Workshop ini menghadirkan pemateri dari kalangan akademisi, praktisi pendidikan teknologi, serta pengembang perangkat lunak pendidikan. Materi yang disampaikan meliputi: Pengantar STEM-Coding Education – urgensi dan manfaat dalam dunia pendidikan. Hands-on Coding Practice – praktik langsung pemrograman sederhana untuk pembelajaran. Project-Based Learning (PjBL) – penerapan coding dalam proyek pembelajaran sains dan matematika. Design Thinking in Education – strategi inovatif untuk menciptakan pembelajaran kreatif dan kolaboratif. Hybrid Implementation – teknik mengelola pembelajaran coding secara daring dan luring.
Peserta tidak hanya memperoleh materi konseptual, tetapi juga terlibat dalam praktik nyata, diskusi kelompok, serta pembuatan prototipe media pembelajaran berbasis coding. Kegiatan ini memberikan banyak manfaat, baik bagi peserta secara individu maupun institusi, antara lain: Peningkatan keterampilan dosen dalam integrasi STEM-coding. Pembekalan strategi pengajaran computational thinking di tingkat dasar dan menengah. Dukungan terhadap transformasi pendidikan berbasis digital sesuai tuntutan Kurikulum Merdeka. Terbukanya peluang kolaborasi penelitian dan pengembangan media pembelajaran inovatif antarperguruan tinggi.
Bagi Saumi Setyaningrum, hasil workshop ini akan menjadi fondasi penting untuk memperkuat praktik pembelajaran yang relevan dengan kebutuhan generasi digital sekaligus mendukung visi IAIN Pontianak sebagai kampus yang adaptif terhadap perkembangan teknologi pendidikan.
Kegiatan The Indonesia STEM-Coding Education Hybrid Coaching Workshop mendapat apresiasi tinggi dari para peserta yang menilai bahwa pelatihan ini tidak hanya memperkaya kompetensi dosen, tetapi juga relevan dengan kebutuhan pendidikan masa kini. Universitas Tanjungpura sebagai penyelenggara dinilai berhasil menghadirkan forum yang produktif dan inspiratif. Ke depan, diharapkan kegiatan serupa dapat diselenggarakan secara berkelanjutan agar dosen-dosen di Indonesia semakin siap menghadapi tantangan transformasi digital dalam pendidikan, sekaligus mampu melahirkan inovasi pembelajaran yang lebih efektif dan kreatif.