Dosen IAIN Pontianak Raih Hak Cipta Penelitian tentang Model Inkuiri dalam Pembelajaran Energi Listrik di SDN 09 Kubu

Pontianak, 19 Juni 2025 – Dunia pendidikan kembali mencatat prestasi membanggakan dari kalangan akademisi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak. Saumi Setyaningrum, M.Si (NIP. 197711232003122002), dosen sekaligus Sekretaris Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI), Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK), berhasil memperoleh Hak Cipta atas karya penelitiannya yang berjudul: “Perbandingan Prestasi Belajar Peserta Didik Materi Energi Listrik Menggunakan Model Inkuiri Terbimbing dan Inkuiri Bebas di Kelas V SDN 09 Kubu Tahun Pelajaran 2024/2025.”

Penelitian ini telah resmi tercatat pada Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Nomor Permohonan EC002025077033 tanggal 26 Juni 2025, serta Nomor Pencatatan 000917294. Adapun karya ilmiah tersebut pertama kali diumumkan di wilayah Indonesia maupun luar negeri pada 19 Juni 2025 di Pontianak. Karya penelitian ini menyoroti penerapan model inkuiri terbimbing dan inkuiri bebas dalam meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi Energi Listrik. Materi ini merupakan salah satu pokok bahasan penting dalam Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di sekolah dasar, yang mencakup konsep arus listrik, sumber energi, serta pemanfaatannya dalam kehidupan sehari-hari.

Melalui pendekatan inkuiri terbimbing, guru berperan aktif memberikan arahan langkah demi langkah agar siswa dapat menemukan konsep dasar energi listrik secara sistematis. Sedangkan dengan inkuiri bebas, peserta didik diberi keleluasaan untuk merancang percobaan, mengamati fenomena, serta menarik kesimpulan berdasarkan pengalaman belajar mandiri.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua model tersebut memberikan pengaruh positif pada peningkatan prestasi belajar siswa, baik dalam ranah kognitif, afektif, maupun psikomotorik. Model inkuiri terbimbing lebih efektif dalam membangun pemahaman yang runtut mengenai prinsip dasar energi listrik, sementara inkuiri bebas menumbuhkan rasa ingin tahu, kreativitas, serta keterampilan berpikir kritis siswa.

Dalam pernyataannya, Saumi Setyaningrum menyampaikan bahwa pembelajaran IPA, khususnya materi energi listrik, membutuhkan strategi yang menekankan pada eksperimen dan proses penemuan ilmiah. “Siswa tidak hanya perlu tahu tentang apa itu energi listrik, tetapi juga harus memahami bagaimana energi itu bekerja, bagaimana cara memanfaatkannya secara bijak, dan apa dampaknya dalam kehidupan sehari-hari,” ungkapnya.

Pihak FTIK IAIN Pontianak menyambut capaian ini dengan penuh apresiasi. Menurut pimpinan fakultas, keberhasilan tersebut menjadi bukti bahwa dosen-dosen IAIN Pontianak terus berkontribusi nyata dalam mengembangkan metode pembelajaran yang inovatif dan relevan dengan kebutuhan pendidikan abad 21.

Dengan diperolehnya Hak Cipta resmi dari Kemenkumham RI, karya ilmiah ini mendapatkan perlindungan hukum serta pengakuan nasional. Lebih jauh, penelitian tersebut diharapkan menjadi rujukan bagi guru-guru sekolah dasar dalam mengembangkan pembelajaran IPA yang lebih interaktif, aplikatif, dan menyenangkan.

Capaian ini sekaligus menegaskan posisi Saumi Setyaningrum, M.Si sebagai akademisi yang konsisten melakukan riset di bidang pendidikan dasar, serta berkomitmen untuk terus menghadirkan inovasi dalam dunia pendidikan, khususnya pada peningkatan kualitas pembelajaran di sekolah dasar.